HOME

Saturday, November 20, 2010


MEMBELI buku kini tak harus selalu lewat toko-toko buku konvensional. Buku bisa diperoleh melalui jalur internet karena di dunia maya (internet) kini juga sudah hadir sejumlah toko buku online. Salah satunya dan yang paling terkenal adalah Amazon.com.
 
Sebelum tahun 2000, ketika usaha e-commerce di internet belum seramai seperti sekarang, masyarakat lebih mengenal Amazon sebagai hutan belantara di pedalaman Brasil. Setelah seorang pria berkebangsaan Amerika Serikat menggunakan nama ini untuk bisnis di internet, Amazon menjadi terkenal sebagai toko buku online.

Jeffrey Preston Bezos atau yang lebih dikenal sebagai Jeff Bezos adalah pendiri dan pemimpin Amazon.com. Pria kelahiran New Mexico, 12 Januari 1964 ini terlahir saat ibunya masih belasan tahun.
Usia pernikahan kedua orang tuanya yang hanya bertahan satu tahun memaksa Bezos sangat dekat dengan kakeknya, seorang direktur wilayah Komisi Energi Atom di Albuquerque, New Mexico , AS. Nama Bezos didapatnya saat Jeff berusia lima tahun, dari pernikahan sang ibu dengan Miguel Bezos.

Jeff Bezos cerdas sejak belia. Saat masih kanak-kanak, ia sudah mencoba membongkar tempat tidur bayi dengan sebuah obeng. Bersama ayah tirinya, seorang insinyur di Exxon, Bezos cilik hijrah ke Houston, Texas. Di tempat baru itu, minatnya akan sains makin tumbuh. Saat masih duduk di bangku SD, Bezos sudah bisa memasang alarm.

Kecintaannya pada komputer tumbuh saat kuliah teknik elektro dan ilmu komputer di Universitas Princeton. Tahun 1986 ia lulus dengan gelar BSE (Bachelor of Science and Engineering). Dengan bekal itu, Bezos ditawari pekerjaan oleh Intel, Bell Labs, dan Andersen Consulting, tetapi Bezos justru memilih kerja di Fitel. Fitel adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh para profesor dari Departemen Ekonomi di Universitas Kolombia. Inti bisnisnya adalah sejenis bursa online yang memudahkan transfer data dari negara-negara yang berbeda.

Di Fitel, Bezos hanya bertahan selama dua tahun. Tahun 1988 ia pindah ke Bankers Trust Company. Di sini, ia diminta membuat software BTWord, yaitu software yang memungkinkan klien-klien Banker Trust melihat laporan hasil investasi mereka lewat komputer. Sebelumnya, laporan investasi secara berkala dibuat dalam hardcopy, tetapi Bezos mengotomatisasikannya lewat komputer.

Dari Banker Trust Company, Bezos kemudian memutuskan pindah bekerja di D.E. Shaw & Co pada tahun 1990. Hal ini dikarenakan di D.E. Shaw Bezos lebih memiliki kesempatan membangun suatu sistem yang diangankannya, yakni sistem yang menggunakan teknologi untuk mengubah proses bisnis menjadi lebih cepat dan efisien, yang ia sebut dengan istilah second phase automation.

Ia mengusulkan pada Mr. Shaw, pemilik perusahaan itu untuk membuka toko buku online, namun ditolak. Mr. Shaw ketika itu mengatakan bahwa penjualan buku online adalah ide besar. Namun, hal itu akan lebih baik dilakukan oleh orang-orang yang belum mendapatkan pekerjaan bagus, tidak seperti Bezos yang saat itu sedang menjabat Senior Vice President yang keamanan finansialnya telah terjamin. Keinginan Bezos tetap kuat hingga ia mengajukan permohonan mundur dan berencana untuk membangun perusahaan bisnisnya sendiri.

Setelah keluar dan hijrah ke Seattle, Bezos mulai merintis Amazon.com pada 1994. Awalnya Amazon hanya menawarkan buku-buku bermutu yang koleksinya tidak banyak. Bezos menawarkan buku dengan harga murah dan membebaskan dari biaya pengiriman bila pesanan melebihi 25 dolar. Tak ada yang menyangka perusahaan yang didirikan di ruang garasi itu bakal meraksasa. Soalnya, yang dilakukan hanyalah menjual buku melalui internet. Lantas, mengapa buku?

Sewaktu bekerja di D.E. Shaw, Bezos ditugaskan meneliti tentang bisnis yang bisa dikembangkan di internet. Ia membuat daftar sampai 20 barang yang bisa dijual. Dalam daftarnya, buku menempati posisi teratas. Tempat kedua adalah musik, tetapi musik dieliminasi karena industri musik saat itu dikuasai enam label record yang mendominasi distribusi. Bezos juga ingin mengubah cara orang membeli buku: calon pembeli tak perlu jauh-jauh ke toko tempat produk tersebut dijual.

Perlahan tapi pasti, pelanggan Amazon bukan hanya di Amerika Serikat. Masyarakat yang melek internet merupakan pasar potensial Amazon. Para netizen (masyarakat atau komunitas internet) menyukai Amazon karena menyediakan one click shopping service serta daftar barang secara interaktif. Fitur itu diakui amat memudahkan konsumen berbelanja apa saja, mulai dari buku, CD, video, DVD, mainan anak-anak, games, elektronika, kartu ucapan elektronik gratis, lelang online, hingga produk apa saja yang bisa dijual.

Tahun 2001, Amazon telah memiliki 17 juta pelanggan yang tersebar di 160 negara. Pada 21 Juni 2004, Amazon berhasil mengukuhkan diri sebagai retailer online nomor satu di dunia. Satu hari itu saja, Amazon berhasil menjual buku Harry Potter & the Order of the Phoenix sebanyak 1,4 juta eksemplar. Bezos kemudian mendirikan perusahaan lainnya, Blue Origin, serta sebuah perusahaan investasi, Bezos Expeditions. Hingga 2006 lalu, Bezos tercatat sebagai pemilik hampir 100 juta lembar saham Amazon.

Lewat Amazon.com, ide yang pada awalnya dianggap nyeleneh itu terbukti berbuah sukses. Prestasi Bezos dengan Amazon-nya menempatkan ia menduduki peringkat 19 orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes. Kerajaan bisnis yang dirintis Jeff Bezos itu kini menjadi salah satu pelopor e-commerce di jagat maya.

No comments:

Post a Comment